Jumat, 01 September 2023

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien

 Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional wanita asal Aceh. Ia lahir di Lampadang, Aceh, pada 1850 dan dibesarkan dalam keadaan memanas antara Aceh dan Belanda.
Menurut buku berjudul 'Cut Nyak Dhien: Ibu Perbu dari Tanah Rencong' karangan Anita Retno Winarsih, Cut Nyak Dien juga dikenal dengan sebutan wanita dari Tanah Rencong atau wanita dari Aceh.

Cut Nyak Dien Menikah di Usia Muda

Melansir dari situs Jakgo Smartcity Jakarta, Cut Nyak Dien menikah di usia muda dengan Teuku Ibrahim Lamnga. Saat Lampadang diduduki oleh Belanda pada Desember 1875, Cut Nyak Dien mengungsi ke tempat lain.
Suami dan ayahnya berjuang di Lempadang melawan Belanda. Lamnga tewas dalam perjuangan di Gle Tarum, Juni 1878.


Cut Nyak Dien: Meninggal Dunia Saat Diasingkan

 Sewaktu akan ditangkap, Cut Nyak Dien mencabut rencong dan berusaha melawan. Namun tangannya dapat dipegang oleh seorang tentara Belanda, lalu ditawan, dan dibawa ke Banda Aceh.
Cut Nyak Dien dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Ia diasingkan bersama seorang panglima perangnya dan seorang anak berusia 15 tahun bernama Teuku Nana.

Ia meninggal dunia pada 6 November 1908, dan dimakamkan di Sumedang, tepatnya di Makam Keluarga H. Husna di Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Di Jakarta, nama Cut Nyak Dien diabadikan sebagai nama jalan yang terletak di kawasan Menteng.

Sementara itu, Teuku Nana melanjutkan hidupnya di Sumedang. Ia menikah dengan gadis dari Cipada bernama Iyoh sampai mempunyai tiga orang anak, yakni Maskun, Ninih, dan Saria. Setelah berkeluarga, Teuku Nana pergi dari Sumedang dan kembali ke Aceh.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

misteri kota saranjana

kota saranjana Kota Saranjana di Kalimantan Selatan menjadi misterius karena keberadaannya tidak tercatat dalam peta Indonesia. Namun, nama ...